Resensi Novel




Judul : Facebook On Love
Pengarang : Iva Avianty
Penerbit : Lingkar Pena
Tahun Terbit : 2009
Ketebalan buku : 263 halaman

Novel karangan Iva Avianty ini menceritakan sebuah pertemuan sosok laki-laki dan perempuan difacebook yang berujung dengan pernikahan. Namanya Fadli dan Danaya (jangan dikira mereka kenal dengan perkenalan yang sosweet). Danaya kerap kali dibuat ilfeel dengan kedatangan komentar Fadli di FB. Dayana merasa kalau Fadli ini hanya ingin menjatuhkannya melalui komentar yang menyebalkan itu.
Tanpa disengaja ternyata Danaya melamar kerja dikantor Fadli. Dari situ Fadli lebih intens menggoda Danaya. Fadli semakin tau karakter Danaya. Tidak jarang mereka berdebat hingga membuat ramai kantor. Namun, perdebatakan yang membuat mereka semakin dekat. Fadli mulai menyukai sosoknya lebih dari didunia maya.
Jika sebelumnya Fadli merupakan sosok perfeksionis dan semua ingin serba tepat waktu. Sosok tersebut membuat Fadli dipandang sebagai bos yang galak dikantor. Banyak karyawan yang kurang senang dengan sikapnya itu. Termasuk Nina, Tita, Dona, tim kerja Danaya sekaligus sahabat barunya dikantor.
Danaya nampaknya mulai jatuh cinta. Namun, dia mencoba bersikap biasa saja. Dari cerita Fadli dia tengah dekat dengan wanita. Kisah cinta terlarangnya itu membuat orang tuanya tidak merestui hubungan mereka dan meminta Fadli untuk segera menikah. Entah kenapa, Fadli selalu menggoda Danaya membahas tentang pernikahan itu.
Sampai pada penemuan bayi kembar dikantor. Danaya ingin merawatnya. Sedangkan Fadli juga tidak tega untuk mengirimkan bayi-bayi itu kepanti. Fadli akhirnya benar-benar meminta Danaya mau jadi istrinya sekaligus ibu dari bayi-bayi kembar itu. Danaya bingung, apalagi dengan pernyata bahwa Fadli masih memiliki hubungan dengan perempuan yang pernah dicerikannya meski perempuan itu sudah pergi ke Singapura. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Danaya mau. Berbeda dengan pernikahan umumnya. Setelah pernikahan mereka langsung saja direpotkan dengan kedua bayi kermbar itu.
Awal mula konflik terjadi ketika perempuan yang pernah menjalin hubungan dengan Fadli (Annie) itu kembali ke Jakarta. Mereka bertemu kembali. Tanpa sepengetahuan Dayana, Fadli keluar minum dengan Annie. Hal ini tentu membuat Danaya cemburu, marah, membuat hatinya tidak karuan. Apa yang ditakutkannya dulu benar terjadi. Namun, ia mengendalikan emosinya demi Fadlan dan Fadliya bayi-bayi kembarnya itu.
Hingga suatu saat ia memutuskan membiarkan Fadli sendiri mencari cinta sejatinya. Siapa yang pantas ia perjuangkan. Danaya sadar Annie lebih dulu mengenal Fadli. Fadlipun sepertinya masih mencintainya. Memikirkan semua itu membuat Danaya sakit, penguat hidupnya hanyalah Fadlan dan Fadliya sekarang. Meski ia begitu lelah mengurusi keduanya, hingga  kadang saat mereka menangis iapun ikut menangis lebih keras. Tapi ia tetap ingin menjadi sosok ibu yang kuat permasalahannya dengan Fadli jangan sampai mengganggu pertumbuhan dan perkembangan dua bayi kembar itu. Hal ini, membuat ia tampak lebih kurus dari sebelumnya. Dia juga harus selalu berbohong saat ditanya ibunya atau ibu mertuanya tentang suaminya.
Niyat mereka yang sucinya yang membuat keduanya dapat kembali bersatu. Fadli tetaplah laki-laki biasa yang tidak mudah untuk menghapus semua kenangan ya bersama mantan kekasihnya. Dia butuh Danaya, istrinyalah yang selalu memberikan semangat, selalu mendoakannnya. Ia percaya niyat baik suaminya akan diberikan jalan olehNya.
Fadli  benar-benar kembali setelah meninggalnya Annie yang diduga bunuh diri. Fadli sempat terlibat masalah tersebut. Tapi akhirnya bebas, bersyukur dia dapat kerkumpul lagi denga  Danaya dan dua bayi kembarnya ditambah, Tina  anak Annie yang sebatangkara. Dan ternyata Danaya juga sedang hamil.... Happy End.... J (Keluarga Bahagia)

Catatan:

Potone Khasanah Nana.
Asal nyomot aja fotonya dimedia sosial :D 
 
Resensi novel ini sebagai ucapan terimakasih saya kepada teman saya ‘Khasanah’. Usut punya usut tau status FB saya yang menyebutkan nama seorang penulis novel ‘Iva Avianty’. Eh, besoknya ia datang  ke kos bawa novel ini. Jauh-jauh dari Mojokerto wkwkwk. Makasie Mbak...
Dia juga sosok inspiratif, usaha keras yang dilakukan dengan ibunya untuk mengidupi keluarga agar dapat hidup berkecukupan membuat saya selalu bersyukur. Nikmat Tuhan yang mana yang saya dustakan? Nothing else. Jika yang lain dapat dengan tenang belajar. Ia harus membagi waktunya dengan bekerja. Sabar ya Mbak, pasti bisa ngadhepi semua ini. Semoga doanya diijabah. Apa yang dicita-citakan selama ini bisa terwujud. Semoga sampeyan juga cepet dapet jodohnya mungkin dari facebook juga kayak novel ini wkwkwk...
Kembali ke...
Novelnya emang keren, entah seneng aja gitu bacanya. Novel karangan Iva Avianty yang pertama kali saya baca Jodoh dari Surga. Itu juga bagus, lucunya ada, romantisnya ada, gregetnya juga ada, kayak beneran nyata.
Saya belum nikah sih, tapi dari sini ada beberapa hal yang bisa jadi pelajaran.
-Pernikahan lebih dari sekadar cinta. Ikatan suci yang benar-benar membutuhkan komintmen bersama. Tujuan yang sebenernya mencari cinta sejati sang Pencipta. Bersama menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
-Masalalu ada suatu yang telah terjadi terkadang seseorang tergoda untuk kembali. Lupa banwa yang nyata adalah hari ini, kita tidak bisa kembali. Yang dapat dilakukan hanya menjadikannya pelajaran, melakukan yang terbaik hari ini, merencanakan yang lebih baik untuk hari esok.
Saya bukan orang baik, Tuhan saja Yang Maha Pandai menyembunyikan aib hambanya L
-Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk melupakan masa lalunya, sekali waktu juga kita sendiri tergoda dengan indahnya masalalu. Biarlah ia sejenak mengingat masalalunya. Yang terpenting jadikan hari ini lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apresiasi Geguritan - PEPELING KABECIKAN SAJRONE GEGURITAN RUMANGSAKU ANGGITANE ROEWANDI

Tugas Teks Dheskriptif.

Geguritan Bocah