Ridho Allah, Ridho Suami

Wanita dan Keridhoan Suaminya

Sudah kodratnya, bagi seorang wanita yang sudah menikah dia harus patuh dengan suaminya. Dari jaman dulu juga sudah seperti itu. Tidak ada seorang suami yang harus tunduk pada istrinya. 'Ridho Allah bergantu ridho suami' seperti itulah istilahnya. ehh bukan hanya istilah tapi disurat An-Nisa:34 sudah dijelaskan kok.

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang salehah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”. [QS. An-Nisa : 34]

Seperti kejadian hari ini,
Huhhh... Astagfirullahaldzim semoga Allah masih mengampuni dosa-dosa saya, termasuk kepada suami saya. Ceritanya dari kemarin malam saya ngambek gara-gara cuma minta anter ke atm aja buat tranfer ketunda terus. Dibeberapa kejadian memang situasi yang kurang mendukung, misalnya Ibu mertua atau bapak mertua minta tolong suami, hujan, sudah kemalaman, menjelang magrib dan lain sebagainya. Sebenarnya saya ngebet banget karena sudah janji sama orang buat TF hari itu dan posisi barang sudah dikirim duluan. Gak enak kalau terlalu lama janji-janji ke orang dengan alasan yang menurut saya 'klasik'. Harusnya saya bisa sih keluar sendiri. Tetapi entahlah semenjak nggembol si dedek bawaannya males banget. Apa-apa minta tolong sama suami. Apalagi perut sudah mulai besar seperti ini. 
"Manjahh bangettt." Kalau saya jadi suami udah keluar mungkin kata-kata seperti itu. 
"Ya ela Mas, aku lak bojomu lak gak manja karo sampeyan, apa arep manja karo tangga (Ya ela Mas, saya kan istrimu kalau tidak manja denganmu, apa mau manja sama tetangga)." ya mungkin seperti itulah elakan tak mau kalah dari saya.
Nah, setelah kejadian ngambek-ngambek malemnya, akhirnya paginya saya memutuskan untuk berangkat ke ATM sendiri pinjem motor ibu mertua. Ealah, cuma gara-gara gak jawab pertanyaan Mas mau pergi ke ATM apa. Mungkin itu jadi tidak ridhonya beliau. Bukannya gak mau jawab, masak uda crita lusa pas minta tolong buat nganter ditanyain lagi. Eh, beliau langsung pasang raut gak enak gitu.
Pokoknya nekat pagi ini harus sudah transfer. Takutnya nanti sore ada kendala-kendala lain kan makin ketunda lagi. Berangkatlah naik motor dengan bismillah dan digas. :D Sampai di ATM pertama Astagfirullahaladzim... ATM sudah lemot transaksi tidak padat dilakukan pula. Masih sabar nyoba sampai 3 kali biar yakin. Akhirnya menyerah pindah ke ATM kedua, disana juga sama transaksi tidak dapat dilakukan ternyata salah kartu ATM. Ganti ATM yang sesuai masih tetap sama ternyata. Gak mau nyerah, masih usaha lagi nih, rencana mau tranfers ke aplikasi OVO biar tinggal kirim gitu. Ehhh ladalahhh katanya rekening salah. Akhirnya keluar ATM kedua setelah sekian lama. Untung saja tidak ada yang nunggu.

Akhirnya pulang tanpa membawa kartu bukti tranfer. Nah, ngeyel sih sama suami.
Maafkan istrimu ya Mas...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apresiasi Geguritan - PEPELING KABECIKAN SAJRONE GEGURITAN RUMANGSAKU ANGGITANE ROEWANDI

Tugas Teks Dheskriptif.

Geguritan Bocah